Jumat, 21 Juli 2017

GANGGUAN TRIPPING COIL PUTUS PADA PMT 7B5 PHASA R & T MERK ALSTOM

Pada tanggal 16 juli 2017 dilaksanakan pekerjaan pemeliharaan 2 tahunan bay pht bandung selatan 1 dimana PMT 7AB5 dan PMT 7B5 harus # (keluar), dikarenakan PMT 7AB5 tidak beroperasi maka dilakukan manuver hanya pada PMT 7B5. Setelah selesai melakukan  pengujian peralatan MTU dan cleaning - cleaning isolator selanjutnya dilakukan uji fungsi relay Distance oleh team proteksi, Pada saat dilakukan uji fungsi relay Distance terjadi masalah pada PMT 7B5 dimana setelah dilakukan beberapa kali uji fungsi pada PMT 7B5 muncul indikasi pole discrapency  dimana PMT 7B5 tidak dapat beroperasi normal (tidak serempak) dan posisi indikasi PMT 7B5 Phasa R mengambang (diantara close dan open) kemudian dicoba  di tripkan kembali tetapi tidak ada respon dari PMT 7B5, ketika ditelusuri ternyata tekanan minyak hidrolik PMT 7B5 phasa R dan T kurang, menyebabkan level minyak di oil tank naik melebihi batas, yang menjadi pertanyaan kenapa motor pompa hidrolik tidak beroperasi ketika tekanan minyak rendah setelah ditelusuri ternyata Pressure switch sensor tekanan minyak rusak dan kemudian dilakukan penggantian pressure switch pada PMT 7B5 phasa R dan T. selanjutnya dilakukan pengeluaran PMT 7B5 dicoba dari local panel tetapi tidak PMT 7B5 tidak merespon kemudian dilakukan pengukuran pada pin terminal yang menuju ke tripping coil 1 dan 2 phasa R dan T  diukur  tidak terdapat tegangan (-)/standby negative dan ternyata tripping coil 1 dan  tripping coil 2 putus sehingga tidak dapat mentrigger opening valve pada pilot block untuk mengeluarkan PMT.

 Langkah selanjutnya yang dilakukan yaitu mengganti tripping coil pada PMT 7B5 phasa R dan T  karena tidak ada spare tripping coil maka tripping coil 1 PMT 7AB5 phasa R dan T di ambil, untuk sementara tripping coil 1 saja yang diganti untuk mempercepat penormalan system. Setelah dilakukan penggantian tripping coil dilakukan uji coba keluar masuk PMT 7B5 sekaligus memonitor kerja motor pompa hidrolik apakah bekerja normal atau tidak setelah semuanya normal selanjutnya dilakukan penormalan sistem.
Previous Post
Next Post
Related Posts

1 komentar: