Minggu, 23 Juli 2017

PEMELIHARAAN RUTIN PANEL CONTROL DAN PANEL PROTEKSI

Pada tanggal 24 Juli 2017 dilaksanakan pemeliharaan rutin ruangan panel control dan ruang panel proteksi di GISTET Saguling. Sebelum melaksanakan pemeliharaan terlebih dahulu menyiapkan material dan peralatan yang diperlukan untuk pemeliharaan diantaranya:
- Alat Vaccum
- Roll cable
-  Kamoceng
- Pembersih kaca ( Cling )
- Lap majun
- Contact Cleaner
- Kamper


Jumat, 21 Juli 2017

SISTEM AC & DC DI GITET SAGULING



Setiap Gardu Induk pasti memerlukan Supply untuk pemakaian sendiri entah itu supply  untuk peralatan elektronik kantor, supply penerangan, supply untuk relay proteksi dan supply yang lainnya. kali ini saya akan membahas mengenai sistem AC DC yang ada di GISTET Saguling dimana Supply pemakaian sendiri di pasok langsung dari Pembangkit IP Saguling. dibawah ini adalah skema dari Supply Pemakaian Sendiri di GISTET Saguling.

PEMELIHARAAN 2 TAHUNAN CB 380V DAN TRAFO HTR 5

Pada tanggal 10 Mei 2017 dilaksanakan pemeliharaan 2 tahunan CB 380v dan Trafo HTR 5, Trafo HTR 5 merupakan salah satu Trafo pemakaian Sendiri di GISTET Saguling yang berkapasitas 630KVA dengan  tegangan outputnya 380/220v

ASUT GELAP (TRAFO PS HILANG TEGANGAN) DI GITET SAGULING

Saat pemeliharaan Trafo HTR 5 dilakukan uji coba asut gelap trafo PS untuk mengetahui apakah CB HTR 5 dan 6 masih bekerja normal atau tidak dimana CB akan trip otomatis dan Genset akan menyala otomatis. Dibawah ini adalah skema dari Trafo PS HTR 5 dan HTR 6 
         Penjelasan hasil dari percobaan asut gelap Trafo PS hilang tegangan yakni : Saat Trafo HTR 5 dan HTR 6 hilang tegangan maka lampu emergenzy akan menyala dan dalam waktu kurang lebih 3 menit GENSET akan hidup otomatis kemudian CB HTR 5 dan CB HTR 6 akan trip (open) otomatis serta CB AMF akan berubah kondisi dari open ke close otomatis untuk menghubungkan GENSET dengan beban HTR 5 sehingga beban HTR 5 mendapat supply teg. AC 380V dari GENSET, namun untuk  beban HTR 6 masih dalam kondisi tidak mendapat  teg. 380V.
Agar beban HTR 6 mendapatkan supply teg. 380V dari GENSET maka perlu memasukan CB Bastie dengan demikian beban beban HTR 5 dan beban  HTR 6 di supply dari GENSET. Saat CB Bastie dimasukan (close) lampu penerangan gedung akan hidup dan lampu emergenzy akan padam ini dikarenakan lampu penerangan gedung di supply dari HTR 6.
Ketika PS kembali bertegangan yakni tegangan berada di ujung belitan sekunder trafo HTR 5 dan HTR 6 maka sensor tegangan akan mendeteksi adanya tegangan di trafo HTR 5 & 6 maka CB AMF akan OFF otomatis sehingga beban HTR 5 dan HTR 6 tidak lagi mendapat supply teg. 380V dari GENSET maka beban HTR 5 dan HTR 6 dalam kondisi hilang tegangan (teg. 380V ) sehingga lampu penerangan gedung padam dan lampu emergenzy kembali menyala.
Langkah-langkah penormalan yaitu dilakukan tindakan manuver mengeluarkan (open) CB Bastie agar beban HTR 5 dan HTR 6 tidak dalam kondisi  parallel, kemudian dilakukan manuver memasukan (close) CB HTR 5 agar beban HTR 5 mendapat supply dari trafo HTR 5 dan selanjutnya memasukan (close) CB HTR 6 agar beban HTR 6 mendapat supply teg. 380V dari trafo HTR 6

*Catatan:
Saat PS kembali bertegangan GENSET tidak langsung otomatis berhenti operasi (off)
            Saat mengeluarkan CB Bastie secara berbarengan GENSET berhenti beroperasi (off)

SISTEM PENGGERAK PMT MERK MITSUBISHI DI GISTET SAGULING


GISTET Saguling merupakan GISTET dengan peralatan semi GIS yang memiliki 5 diameter diantaranya  diameter 1,2,3,4 merk  MITSUBISHI dan diameter 5 merk ALSTOM. Untuk penggerak PMT-nya sama-sama menggunakan sistem hidrolik, namun kali ini saya lebih membahas mengenai sistem penggerak PMT merk MITSUBISHI yang ada di GISTET Saguling.

GANGGUAN TRIPPING COIL PUTUS PADA PMT 7B5 PHASA R & T MERK ALSTOM

Pada tanggal 16 juli 2017 dilaksanakan pekerjaan pemeliharaan 2 tahunan bay pht bandung selatan 1 dimana PMT 7AB5 dan PMT 7B5 harus # (keluar), dikarenakan PMT 7AB5 tidak beroperasi maka dilakukan manuver hanya pada PMT 7B5. Setelah selesai melakukan  pengujian peralatan MTU dan cleaning - cleaning isolator selanjutnya dilakukan uji fungsi relay Distance oleh team proteksi, Pada saat dilakukan uji fungsi relay Distance terjadi masalah pada PMT 7B5 dimana setelah dilakukan beberapa kali uji fungsi pada PMT 7B5 muncul indikasi pole discrapency  dimana PMT 7B5 tidak dapat beroperasi normal (tidak serempak) dan posisi indikasi PMT 7B5 Phasa R mengambang (diantara close dan open) kemudian dicoba  di tripkan kembali tetapi tidak ada respon dari PMT 7B5, ketika ditelusuri ternyata tekanan minyak hidrolik PMT 7B5 phasa R dan T kurang, menyebabkan level minyak di oil tank naik melebihi batas, yang menjadi pertanyaan kenapa motor pompa hidrolik tidak beroperasi ketika tekanan minyak rendah setelah ditelusuri ternyata Pressure switch sensor tekanan minyak rusak dan kemudian dilakukan penggantian pressure switch pada PMT 7B5 phasa R dan T. selanjutnya dilakukan pengeluaran PMT 7B5 dicoba dari local panel tetapi tidak PMT 7B5 tidak merespon kemudian dilakukan pengukuran pada pin terminal yang menuju ke tripping coil 1 dan 2 phasa R dan T  diukur  tidak terdapat tegangan (-)/standby negative dan ternyata tripping coil 1 dan  tripping coil 2 putus sehingga tidak dapat mentrigger opening valve pada pilot block untuk mengeluarkan PMT.

 Langkah selanjutnya yang dilakukan yaitu mengganti tripping coil pada PMT 7B5 phasa R dan T  karena tidak ada spare tripping coil maka tripping coil 1 PMT 7AB5 phasa R dan T di ambil, untuk sementara tripping coil 1 saja yang diganti untuk mempercepat penormalan system. Setelah dilakukan penggantian tripping coil dilakukan uji coba keluar masuk PMT 7B5 sekaligus memonitor kerja motor pompa hidrolik apakah bekerja normal atau tidak setelah semuanya normal selanjutnya dilakukan penormalan sistem.

PENAMBAHAN GAS SF6 PADA KOMPARTEMEN DS/ES MERK MITSUBISHI


Selain kompartemen PMT yang mengalami kebocoran Gas SF6 beberapa kompartemen DS/ES  juga mengalami kebocoran Gas SF6 diantara sambungan Spacer dan Kompartemen DS  yang disebabkan oleh O ring seal yang sudah rusak/tidak elastis menyebabkan tekanan Gas SF6 pada PMT akan mengalami penurunan sehingga perlu dilakukan penambahan Gas SF6 pada kompartemen DS/ES agar keandalan system tetap terjaga.

PENAMBAHAN GAS SF6 PADA KOMPARTEMEN PMT MERK MITSUBISHI


GISTET Saguling mulai beroperasi pada tahun 1985 bisa dibayangkan peralatan GISnya sudah tua dan mulai mengalami beberapa kerusakan yang salah satunya yaitu kebocoran gas SF6 pada sambungan Kompartemen PMT yang disebabkan oleh O ring seal yang sudah rusak/tidak elastis menyebabkan tekanan Gas SF6 pada PMT akan mengalami penurunan sehingga perlu dilakukan penambahan Gas SF6 pada kompartemen PMT agar keandalan system tetap terjaga.